Kehutanan
Dengan semakin habisnya hutan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menjadikan kurang potensialnya usaha di
sektor kehutanan di daerah ini. Secara dramatis hutan alami di kabupaten ini
telah dialihfungsikan menjadi sawah, ladang, dan perkebunan. Hal ini
dikarenakan sebagian besar kawasan yang ada telah dibuka untuk pengusahaan
tanaman pertanian, perkebunan, dan usaha lainnya. Apalagi sejak terjadi booming
harga karet alam dan CPO di pasar dunia, petani bergiat membuka lahan untuk
pengusahaan tanaman karet maupun kelapa sawit. Berbagai upaya untuk
mempertahankan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia terus digalakkan oleh
pemerintah, tanpa kehilangan manfaat ekonomisnya. Salah satu upaya tersebut
dengan menggalakkan penanaman kembali hutan dan penciptaan kawasan hutan kota
di Kecamatan Martapura.
Luas hutan yang ada di Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur hingga tahun 2012 tinggal tersisa 28,4 ribu hektar.
Kecamatan yang masih memiliki hutan adalah Kecamatan Martapura dan Kecamatan
Bunga Mayang dengan luas masing-masing sebesar 10 ribu hektar. Sedangkan luas
hutan produksi yang ada yaitu seluas 33,5 ribu hektar, terdiri dari Hutan Saka
(10 ribu hektar), Hutan di Martapura (15,5 ribu hektar) dan Hutan Air Laye (8
ribu hektar).
Pertambangan
Pengusahaan bahan tambang dan
galian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur masih terbatas penggalian pasir,
batu dan koral. Bahan tambang seperti batubara, minyak bumi, gas dan bahan
mineral lainnya belum tereksploitasi. Meskipun menurut penelitian geogoli
terdapat sumber bahan tambang potensial di Ogan Komering Ulu Timur, namun
hingga sekarang belum terbukti. Jenis bahan galian yang sudah diusahakan adalah
penggalian golongan C, yakni bahan galian seperti pasir, batu, koral, tanah
liat dan andesit. Produksi masing-masing bahan galian tersebut selama tahun
2013 adalah 113,34 ribu ton/m3 (pasir), 71,17 ribu ton/m3 (batu koral), 96,02
ribu ton/m3 (tanah liat), dan 94,89 ribu ton/m3 (andesit). Adapun potensi batu bara
yang terdapat di perut bumi Ogan Komering Ulu Timur diperkirakan sebanyak 200
juta ton. Cadangan batubara terbanyak berada di kecamatan Buay Pemuka Peliung
yang diperkirakan sebanyak 100 juta ton, sementara potensi tambang minyak bumi
diperkirakan terdapat di Kecamatan Madang Suku III.
No comments:
Post a Comment